Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Kalau sudah masa libur sekolah dan menjelang Hari Raya Idul Fitri pasti akan ada agenda mudik ke kampung halaman. Nah, kali ini saya akan membagikan sedikit kisah mudik ala saya.
Saat ini saya tinggal di rumah ayah saya di Sidoarjo sehingga pasti kalau mudik ya ke kampung halaman ibu. Tapi, karena kebetulan kampung asal ibu saya di Kab. Mojokerto jadilah mudik hanya ke kota sebelah saja, tidak jauh-jauh. Kalau ditanya apakah seru mudik cuma ke kota sebelah? Dengan mantap saya akan menjawab seru.
Menurut saya, mudik bukanlah suatu migrasi yang harus berjarak puluhan km. Keseruan mudik tidak bisa dihitung hanya dari seberapa jauh tempat asal dan kampung halaman. Meskipun hanya ke desa sebelah bagi saya itu sudah menyenangkan. Karena hakikat mudik bagi saya yaitu meluangkan waktu untuk berkunjung ke sanak saudara kita. Percuma mudik jauh-jauh kalau sampai sana kecapekan dan akhirnya cuma satu atau dua saudara yang ditemui. Lebih baik jaraknya dekat tapi lebih banyak saudara yang ditemui.
Mudik dengan jarak relatif dekat juga membawa keuntungan bagi kita, di antaranya :
1. Biaya transportasi murah
Uang yang harusnya digunakan untuk transportasi bisa kita gunakan untuk membeli keperluan lainnya, seperti: makanan, uang saku keponakan, baju, dll. Jadi untuk kita yang punya dana pas-pasan juga tetap bisa mudik.
2. Menghemat waktu dan tenaga
Semakin dekat jaraknya maka waktu tempuh dan tenaga yang kita butuhkan untuk sampai di sana juga semakin sedikit. Kita bisa menggunakan waktu atau tenaga kita yang masih tersisa untuk menghabiskannya bersama keluarga.
3. Lebih banyak quality time dengan keluarga
Kalau jaraknya dekat waktu tempuhnya juga dekat. Jadi akan lebih banyak quality time untuk keluarga. Berbeda dengan yang jauh, setengah sampai satu hari penuh bisa dipakai untuk perjalanan saja. Akibatnya, semakin sedikit waktu untuk keluarga.
Pada dasarnya, memiliki kampung halaman yang dekat ataupun jauh dari tempat tinggal kita sama saja. Semua ada plus minusnya sendiri. Tergantung bagaimana kita menyikapinya. Yang terpenting kita harus bersyukur karena masih diberi kesehatan, waktu luang, dan rezeki untuk bertemu sanak saudara kita di sana.
Selalu waspada saat di jalan. Karena musim seperti ini sangat rawan kecelakaan. Utamakan keselamatan! Pakai perlengkapan berkendara sebaik mungkin. Jangan sampai waktu yang harusnya untuk berkumpul bersama keluarga akhirnya dihabiskan untuk menginap di rumah sakit karena kelalalian kita sendiri. Selamat menyambut Hari Raya Idul Fitri!
Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh
Kalau sudah masa libur sekolah dan menjelang Hari Raya Idul Fitri pasti akan ada agenda mudik ke kampung halaman. Nah, kali ini saya akan membagikan sedikit kisah mudik ala saya.
Saat ini saya tinggal di rumah ayah saya di Sidoarjo sehingga pasti kalau mudik ya ke kampung halaman ibu. Tapi, karena kebetulan kampung asal ibu saya di Kab. Mojokerto jadilah mudik hanya ke kota sebelah saja, tidak jauh-jauh. Kalau ditanya apakah seru mudik cuma ke kota sebelah? Dengan mantap saya akan menjawab seru.
Menurut saya, mudik bukanlah suatu migrasi yang harus berjarak puluhan km. Keseruan mudik tidak bisa dihitung hanya dari seberapa jauh tempat asal dan kampung halaman. Meskipun hanya ke desa sebelah bagi saya itu sudah menyenangkan. Karena hakikat mudik bagi saya yaitu meluangkan waktu untuk berkunjung ke sanak saudara kita. Percuma mudik jauh-jauh kalau sampai sana kecapekan dan akhirnya cuma satu atau dua saudara yang ditemui. Lebih baik jaraknya dekat tapi lebih banyak saudara yang ditemui.
Mudik dengan jarak relatif dekat juga membawa keuntungan bagi kita, di antaranya :
1. Biaya transportasi murah
Uang yang harusnya digunakan untuk transportasi bisa kita gunakan untuk membeli keperluan lainnya, seperti: makanan, uang saku keponakan, baju, dll. Jadi untuk kita yang punya dana pas-pasan juga tetap bisa mudik.
2. Menghemat waktu dan tenaga
Semakin dekat jaraknya maka waktu tempuh dan tenaga yang kita butuhkan untuk sampai di sana juga semakin sedikit. Kita bisa menggunakan waktu atau tenaga kita yang masih tersisa untuk menghabiskannya bersama keluarga.
3. Lebih banyak quality time dengan keluarga
Kalau jaraknya dekat waktu tempuhnya juga dekat. Jadi akan lebih banyak quality time untuk keluarga. Berbeda dengan yang jauh, setengah sampai satu hari penuh bisa dipakai untuk perjalanan saja. Akibatnya, semakin sedikit waktu untuk keluarga.
Pada dasarnya, memiliki kampung halaman yang dekat ataupun jauh dari tempat tinggal kita sama saja. Semua ada plus minusnya sendiri. Tergantung bagaimana kita menyikapinya. Yang terpenting kita harus bersyukur karena masih diberi kesehatan, waktu luang, dan rezeki untuk bertemu sanak saudara kita di sana.
Selalu waspada saat di jalan. Karena musim seperti ini sangat rawan kecelakaan. Utamakan keselamatan! Pakai perlengkapan berkendara sebaik mungkin. Jangan sampai waktu yang harusnya untuk berkumpul bersama keluarga akhirnya dihabiskan untuk menginap di rumah sakit karena kelalalian kita sendiri. Selamat menyambut Hari Raya Idul Fitri!
Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh
Mudik Lebaran Haruskah Jauh? Dekat Lebih Asyik!
Reviewed by Wonderful Life
on
Mei 23, 2019
Rating:
Reviewed by Wonderful Life
on
Mei 23, 2019
Rating:
Tidak ada komentar: